Jumat, 24 November 2017


PT Smartfren Telecom Tbk. berikan saat 2 minggu mulai 31 Oktober—14 November 2017 terhadap semua pelanggan CDMA yg masihlah belum pula laksanakan migrasi ke pelayanan 4G LTE. 

Direktur Paling utama, Merza Fachys mengatakan argumen pihaknya berikan saat sampai 2 minggu terhadap pelanggan CDMA lantaran hingga waktu ini masihlah ada beberapa puluh ribu pelanggan Smartfren yg belum pula laksanakan migrasi ke pelayanan 4G LTE. Alasannya, fitur yg dipunyai belum pula memberi dukungan technologi terkini itu. 


" Benar-benar memang seharusnya di-nonaktifkan sejak mulai 31 Oktober kan, tetapi kami masihlah berikan saat 2 mingguan, lantaran masihlah ada sedikit kembali pelanggan CDMA yg belum pula laksanakan migrasi lantaran handset-nya belum pula memberi dukungan, " paparnya terhadap Usaha, Rabu (1/11). 

Dia memperkirakan beberapa puluh ribu pemakai pelayanan CDMA Smartfren yg belum pula laksanakan migrasi itu masihlah didominasi oleh pelanggan di Jawa, khususnya DKI Jakarta. Dia yakin semua pelanggan dalam tempo dekat bakal laksanakan migrasi 100%. 

" Tak banyaklah itu, sedikit kok. Kami yakin sistem migrasi ini bakal jalan dengan baik. Dominasi pelanggan yg masihlah belum pula laksanakan migrasi ini berada pada Pulau Jawa, " ujarnya. 

Saat sebelum memanfaatkan technologi 4G LTE, Smartfren menjalankan pelayanan CDMA di pita frekwensi 1. 900 MHz serta 850 MHz. Waktu ini cuma band 850 MHz saja yg masihlah aktif lantaran frekwensi 1. 900 MHz udah dimatikan serta dikembalikan ke pemerintah, per Desember th. waktu lalu. 

BACA JUGA : cek paket smartfren

Th. ini Smartfren kembali mengusahakan memperlancarkan usaha memigrasikan pelanggan ke 4G, salah satunya lewat penawaran beragam fitur 4G Andromax yg miliki nilai terjangkau, juga kartu SIM perdana 4G LTE Smartfren yg bebas dimanfaatkan di handset manapun (open market).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar