Jumat, 26 Agustus 2016

Harga Perjanjian Gandum Semakin Murah

Direktur primer PT Garuda Berjangka Ibrahim berkata tidak hanya harga hard komoditas saja yang jatuh, tetapi harga soft komoditas mirip tepung terigu pula ikut tertekan.

Dia menilai kondisi tadi masih ditentukan penantian sentimen pidato Gubernur Federal Reserve Jannet Yellen.

Di perdagangan Jumat (26/8/2016) pukul 18:21 WIB harga gandum pada bursa Chicago buat kontrak perdagangan Desember 2016 turun 0,5 poin menjadi US$423,25 per bushel. Bila dibandingkan year to date, harga tepung terigu telah turun 15,62% dari posisi US$507,5 per bushel.

Adapun negara penghasil tepung terigu mirip Ukraina serta Krimea pada Rusia sedang menghadapi isu terkini penghujan, sebagai akibatnya penjualan tepung terigu akan relatif murah. Karena, tepung terigu yang diperdagangkan tidak memiliki isi sepadat demam isu kering.

Menurutnya, hal tersebut hanya akan berdampak di negara-negara yg membutuhkan tepung terigu dalam jumlah besar  seperti Mesir, sedangkan Asia tidak akan terlalu berdampak karena lebih membutuhkan padi.

Ketika ini, harga gandum yg turun hanya terjadi di bursa berjangka saja, khususnya pada pasar multilateral, tapi pada pasar fisik tidak sama mirip pasar derivatif. Ibrahim menuturkan hanya pemain di pasar derivatif yg akan merasakan akibat dari penurunan harga tepung terigu tadi.

Bila terdapat perusahaan dari Indonesia yg ikut bertransaksi dalam pasar derivatif maka hal tadi akan menguntungkan emiten domestik. Tetapi, tak secara otomatis ketika harga gandum turun, maka emiten yang memakai gandum impor pribadi menurunkan produk berbahan gandum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar